Rabu, 08 Februari 2012

Prospek perkembangan persuteraan alam


Prospek perkembangan persuteraan alam
Persuteraan indonesia merupakan kelompok agro-industri yang sangat potensial untuk di kembangkan, karena memiliki berbagai keungulan diantara  lain:
1.      Geografis alam indonesia sangat mendukung,  karena ketersediaan lahan dengan ketinggian 400-800 meter di atas permukaan laut untuk menghasilkan murbei dan kokon yang baik.
2.      Prosuk sutera memiliki  nilai ekonomi tinggi dan banyak di gemarimasyarakat tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
3.      Usaha persuteraan alam dapat di kelola masyarakat pedesaan secara  luas, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara cepat untuk segera mengurangi masalah kemiskinan  dan dapat mengembangkan ekonomi kerakyatan.
4.      Permintaan produk sutera baik oleh  pasar domestik maupunekspor dari tahun ke tahuncenderung meningkat seperti
Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan persuteraan alam, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun  untuk memenuhi pasar global yang di harapkan dalam waktu  tidak terlalu lama. Usaha persuteraan alam dapat membarikan kontribusi yang berati dalam perekonomian nasional. Hal ini akan segera terwujud apabila pengembang persuteraan alam nasional dikel;ola dengan cermat dan konsepsional oleh instansi pembina dan para stakeholders.
Berdasrkan kondisi di atas, maka persuteraan alam memiliki prospek baik untuk dikembangkan di indonesi memiliki berbagai aspek diantaranya :
1.      Bernilai ekonomi tinggi
2.      Usaha budidaya dapat di lakukan oleh masyarakat pedesaan secara luas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi kemiskinan dan menggerakanekonomi kerakyatan
3.      Permintaan produk sutera baik dalam negeri maupun luar negeri sangat banyak
4.      Perkembangan  kebutuhan benag sutera dari tahun ke tahun menigkat,yaitu 92,742 ton/tahun 2002, pada tahun 2005 menigkat menjadi 118.000 ton (27,3%). Sedangkan indonesia hanya mampu menghasilakn benang sutera rata-rata 78 ton/tahun
5.      Barang-barang jadi sutera seperti finishing silk fabrics maupun n printed), read made garment, made up goods dan bahan-bahan untuk interior dan dekorasi pasarnya cukup crah,baik untuk domestik maupun ekspor
6.      Ekspor kain sutera menunjukan peningkatan sangat signifikan , pada tahun 2000 hanya bernilai US$ 1,5, 2004 US$ *% juta atau mengalami kenaikan sebesar 566%.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar tersebut beberapa hal harus di lakukan oleh para petani maupun pengrajin benang. Petani di harapkan menghasilkan kokon dengan mutu baik karna akan mementukan kualitas benang sutera dari para perajin benang. Begitu pula benang dari pengrajin di harapkan bermutu baik indikator : kerataan benang tidak lebih 10%, warna putih,bersih,tidak berbulu,mengkilat, benang yang kuat tidak mudah putus ukuran benagn sesuai dengan kebutuhan.Ukuran yang saat ini banyak di perlukan adalah Denier 28  dan Denier 40.

Tabel 2 Harga kokon berdasarkan rendemen filamen
No
Rendemen
Perbandingan berat kokonsegar menjadi benang
Harga kokon Rp/Kg

A1
Rendemen 20,00 %
5 kg: 1 kg
33.000
A2
Rendemen 16,67 %
6 kg : 1 kg
29.000
B2
Rendemen  14,28 %
7 kg: 1 kg
25.000
B2
Rendemen  12,55 %
8 kg: 1 kg
22.000
C1
Rendemen  11,11 %
9 kg: 1 kg
20.000
C2
Rendemen 10,00 %
10 kg: 1 kg
18.000
D1
Rendemen  9,00 %
11kg: 1 kg
15.000
D2
E
Rendemen  8,30 %
Rendemen < 8.00 %
12kg: 1 kg
< 12 kg - 1 kg
14.000
5000






Tidak ada komentar:

Posting Komentar