Prospek perkembangan persuteraan alam
Persuteraan
indonesia merupakan kelompok agro-industri yang sangat potensial untuk di
kembangkan, karena memiliki berbagai keungulan diantara lain:
1.
Geografis alam
indonesia sangat mendukung, karena
ketersediaan lahan dengan ketinggian 400-800 meter di atas permukaan laut untuk
menghasilkan murbei dan kokon yang baik.
2.
Prosuk sutera
memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak
di gemarimasyarakat tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
3.
Usaha persuteraan alam
dapat di kelola masyarakat pedesaan secara
luas, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara cepat untuk segera
mengurangi masalah kemiskinan dan dapat
mengembangkan ekonomi kerakyatan.
4.
Permintaan produk
sutera baik oleh pasar domestik maupunekspor
dari tahun ke tahuncenderung meningkat seperti
Indonesia
memiliki peluang besar untuk mengembangkan persuteraan alam, baik untuk
memenuhi kebutuhan domestik maupun untuk
memenuhi pasar global yang di harapkan dalam waktu tidak terlalu lama. Usaha persuteraan alam
dapat membarikan kontribusi yang berati dalam perekonomian nasional. Hal ini
akan segera terwujud apabila pengembang persuteraan alam nasional dikel;ola
dengan cermat dan konsepsional oleh instansi pembina dan para stakeholders.
Berdasrkan
kondisi di atas, maka persuteraan alam memiliki prospek baik untuk dikembangkan
di indonesi memiliki berbagai aspek diantaranya :
1.
Bernilai ekonomi tinggi
2.
Usaha budidaya dapat di
lakukan oleh masyarakat pedesaan secara luas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat, mengurangi kemiskinan dan menggerakanekonomi kerakyatan
3.
Permintaan produk
sutera baik dalam negeri maupun luar negeri sangat banyak
4.
Perkembangan kebutuhan benag sutera dari tahun ke tahun
menigkat,yaitu 92,742 ton/tahun 2002, pada tahun 2005 menigkat menjadi 118.000
ton (27,3%). Sedangkan indonesia hanya mampu menghasilakn benang sutera
rata-rata 78 ton/tahun
5.
Barang-barang jadi
sutera seperti finishing silk fabrics maupun n printed), read made garment,
made up goods dan bahan-bahan untuk interior dan dekorasi pasarnya cukup
crah,baik untuk domestik maupun ekspor
6.
Ekspor kain sutera
menunjukan peningkatan sangat signifikan , pada tahun 2000 hanya bernilai US$
1,5, 2004 US$ *% juta atau mengalami kenaikan sebesar 566%.
Dalam rangka memenuhi
kebutuhan pasar tersebut beberapa hal harus di lakukan oleh para petani maupun
pengrajin benang. Petani di harapkan menghasilkan kokon dengan mutu baik karna
akan mementukan kualitas benang sutera dari para perajin benang. Begitu pula
benang dari pengrajin di harapkan bermutu baik indikator : kerataan benang
tidak lebih 10%, warna putih,bersih,tidak berbulu,mengkilat, benang yang kuat
tidak mudah putus ukuran benagn sesuai dengan kebutuhan.Ukuran yang saat ini
banyak di perlukan adalah Denier 28 dan Denier
40.
Tabel 2 Harga kokon
berdasarkan rendemen filamen
No
|
Rendemen
|
Perbandingan berat
kokonsegar menjadi benang
|
Harga kokon Rp/Kg
|
A1
|
Rendemen 20,00 %
|
5 kg: 1 kg
|
33.000
|
A2
|
Rendemen 16,67 %
|
6 kg : 1 kg
|
29.000
|
B2
|
Rendemen 14,28 %
|
7 kg: 1 kg
|
25.000
|
B2
|
Rendemen 12,55 %
|
8 kg: 1 kg
|
22.000
|
C1
|
Rendemen 11,11 %
|
9 kg: 1 kg
|
20.000
|
C2
|
Rendemen
10,00 %
|
10 kg: 1 kg
|
18.000
|
D1
|
Rendemen 9,00 %
|
11kg: 1 kg
|
15.000
|
D2
E
|
Rendemen 8,30 %
Rendemen
< 8.00 %
|
12kg: 1 kg
< 12 kg - 1 kg
|
14.000
5000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar