I.
PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG
Selain
unsur-unsur iklimdan komponen tanah, kesanggupan tanah menyediakan unsur hara
bagi pertumbuhan tanaman juga memegang peranan penting . hal itu dapat terlihat
dari responnya terhadap pemupukan hal tersebut di karenakan adanya yang mempengaruhi faktor. Baik iklim maupun
faktor tanah dan tanaman itu sendiri
sebagian besar tanaman memerlukan pupuk agar dapat memberikan hasil
produksi yang maksimal dalam praktek
penanaman ini di lakukan di lakukan dua perlakuan terhadap tanaman yang
berbeda dengan jenis bibit tanaman yang sama yaitu,
ü Sebagai tanaman mendapat perlakuan khusus dengan pemberian pupuk
organik (pupuk kandang ) Dan pupuk buatan (furadan ) yang di adukan terlebih
dahulu pada lahan yang akan di tanam serta
di berinya cairan pasta hormon rooton
pada bibit yang akan di tanamn
ü Sebagiannya lagi bibit di tanam begitu saja pada lahan tanoa
menggunakan pupuk serta pemberian ZPT
sehingga nanti kita dapat melihat perbedaanya.
I.2 Tujuan
ü Mengetahui pengaruh pupuk terhadap proses pertumbuhan tanaman atau
kesuburan
tanah
ü Mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanam terhadap pengaruh ZPT yang di
berikan
ü Mengetahui perbedaan tingkat
pertumbuhan antara tanaman yang mendapat
perlakuan khusus dan tidak sama sekali
1.3 Manfaat
·
Mengetahuipengaruhpupukorganikterhadappertumbuhantanaman
·
Mengetahuipentingnyapemberianfuradanterhadapmencegahseranganhama
di lahanpembibitan
·
Mengetahuiperbandinganpertumbuhanantaratanaman
yang di beriperlakuan hormone dengan yang tidak
·
Mempererathubungankerjasamadalamkelompok
·
Membinatanggungjawabmahasiswadalampemeliharaanpembibitan
II.
PEMBAHASAN
2.1 Lokasi tanaman murbei
sebaiknya
dekat denganpemeliharaan ulat sutera yaitu letaknyapada ketinggian 700m dpl dan
daerah yang suhunya berkisar antara 21oc-25oc.
Pada lokasi dan dekat dengan kolam baik untuk pengairan pada saat musim
kemarau.sedangkan menanam yang baik drainasenya akan memberi kemudahan di musim
hujan. Pada umumnya daerah yang berdekatan dengan sungai baik untuk menenam
murbei, naman harus dapat mengantisipasi kemungkinan terjadi banjir.
2.2 Keadaan lingkungan
Lahan yang akan di gunakan untuk
menanam murbei harus terhindar dari bayangan bangunan-bangunan atau kayu-kayu
yang tinggi karena mempengaruhi pertumbuhan mdan kualitas murbei. Tanaman murbei juga harus
jauh dari tanaman tembakau yang bisa menyebabkan zat beracun. Bila lokasi
tanaman berada di bawah arah angin maka jaraknya harus lebih dari 150m
·
Persiapan Lahan
·
Membuat bedengan dengan ukuran
panjang 20m dan Lebar 120cm lalu bedengan tersebut di bersihakn dari gulma dan tanaman
penggangu lain-nya
·
Kemudian tanah di cangkul yang
dalam sekitar 50cm sebelum bibit murbei di tanam. Tanaman murbei ini termasuk
tanaman kersa dan berakar dalam sehingga, tanahnya harus di cangkul
· Setelah
itu tanah yang sudah di cangkul/gemburdi campur dengan pupuk organik(kotoran
kambing) secara merata
·
Dalam praktek ini hanya setengah
lahan dari bedengan yang di campur dengan pupuk dan setengahnya lagi tidak
menggunakan pupuk
·
Setelah pupuk organik juga di taburi
pupuk furadan dengan dosis di sesuaikan. Lahan di taburi furadan hanya 10m saja
sehingga dalam praktekini ada 2 Pelakuan, yaitu bibit yang di beri pupuk dan
bibit tanpa di beri pupuk dan herman
·
Irigasi & Drainase
Bila
di selenggarakan irigasi untik mengairi kebun murbei pada musim kemarau, dengan
menggunakan air sungai atau pompa, maka produktifitasnya akan meningkat dan
kualitas daun akan mengkat pula. Bila tinggi air kurang dari satu meter dari
permukaan tanah, maka perlu di adakan drainase agar tidak tergenang atau dapat
mengalir dengan baik, karena apabila permukaan air tanah terlalu tinggi maka akar murbei tidak dapat
melakukan respirasi dengan baik karena
itu permukaan akar akan tergangggu dan kulaitas daun turun . unsur kaliun yang
ada dalam daun akan mengalir ke akar bila respirasi akar tidak berjalan baik,
daun murbei menjadi kurang baik untuk pakan ulat sutera.
·
Pengadaan Bibit
Bibit
di peroleh dengan cara stek batang sebenarnya bibit murbei ini di peroleh dari
anakan biji (seedling), bibit hasil sambungan (grafting), bibit dari layering
(layergers),stek batang, stek daun, dan akhir-akhir ini juga kultur jaringan
hanaya saja penanaman dengan menggunakan stek batang lebih hemat dan cukup
menjanjikan sehingga stek batang ini lebih banyak di gunakan
2.3.1 Stek batang
Stek batang morus alba dapat
mencapai presentase hidup di atas 50% apabila stek berasal dari cabang,
sehingga dari satu pohin dapat di ambil sampai 50 stek.
2.3.1.1 Persiapan membuat stek batang
·
Cabang tanaman murbei yang sudah
di poteong dari pohonya di bersihkan dulu dari parasit atau benalu yang
menempel
·
Setelah itu, cabang-cabang
tersebut di potong dengan menggunakan golok atau gunting khusus. Lalu di potong
secara mendatar baik bagian atas maupun bawah. Secara mendatar
·
Ukuran pemotongan cabang anatar
3-4 mata dalam praktek penanaman ini menggunakan ukuran 3 mata
·
Bagian bawahbagian bawah batang
yang telah di potong di belah sekitar
1-2cm tingginya agar memudahkan cairan rootonf untuk masuk kedalamnya atau memudahkan
dalam pemberian hormon.
2.4 Musim untuk
membuat stek batang
Musim yang baik dalam membuat
stek batang yaitu pada saat awal musim hujan karena, tunas-tunas muda akan
tumbuh baik akarnya lalu berkembang dengan sempurna di dalam tanah sehingga di
musim kering tumbuh terus dengan baik .
2.5 Menanam stek
atau bibit di lapangan
Waktu terbaik untuk penanaman
stek/bibit murbei adalah pada permulaan musim hujan karena , apabila penanaman
di lakukan pada bagian kedua musim hujan , maka pertumbuhan akan tidak kuat
untuk bertahan di musim kemarau.
2.6 cara menanam
stek
·
Pertama di buat lubang tanam
(untuk lebar 120cm ) di buat sebanyak 6 lubang tanam dan untuk panjang 2000cm
di buat tanam sebanyak 80 lubang tanam) sehingga dapat menanam 480 buah stek
batang/bibit murbei
·
Jarak tanam untuk 6 lubang tanam
sekitar 20cm dan jarak tanam untuk lubang tanam sekitar 25cm
·
Agar penanaman stek ini terlihat
rapi, maka menggunakan tali rapia yang di ikat pada tiap ujung bedengan
sepanjang 20cm
·
Bibit yang sudah di tanam di
celupkan pada pasta dari hormon rotton F
yang telah di siapkan sebelumnya dengan mencelupkan stek bagian ujung yang akan
di tanam secukupnya.
·
Setelah bibit di celupkan, pada
fasta hormon furadan, langsung saja tanam pada lubang tanam yang sudah di buat
pada kedalaman 2/3nya untuk bibit yang tidak dapat perlakuan hormon maka
langsung saja tanam ke tanah denan ukuran kedalamanya yang sama.
·
Penanaman di sesuaikan dengan tali
rapia yang telah di bentengkan dari ujung ke ujung sampai 20cm,sehingga terlihat
rapindan untuk baris stek selanjutnya juga mengikuti tali rapia yang sudah di
sesuaikan dengan baris yang akan di tanam bibit s
·
Langkah terakhir dari penanaman
stek yaitu semua bibit yang di tanam di siram maka bibit murbei tidak kering.
III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah
melaksanakan kegiatan praktek Penyusun dapat menyimpulkan bahwa pemberian pupuk
kandang sebagai pupuk dasar pada pembibitan sangat di perlukan .karena, pada tahap
awal pertumbuhan tanaman di perlukan unsure hara baik macro maupun micro,
kebutuhan tersebut dapat di suplai lewat pemberian pupuk kandang
Selainitu, perlakuan hormone auksin pada bibit murbei
sanga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman terutama tunas dan
akar. Sehingga, terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara yang di
berikanperlakuan hormone dengan yang tidak. Hal tersebut dapat terlihat dari
table hasil pengamatan
3.2 SARAN
Saran yang ingin penyusun sampaikan untuk perbaikan praktikdi waktu yang akan dating adalah :
·
Setiap anggota
kelompok sebaiknya lebih bertanggung jawab dalam pemeliharaan sehingga tidak perlu
di ingatkan oleh anggota lain
·
Untuk bahan-bahan praktik sebaiknya harus sudah tersedia di lahan terutama bibit murbei sehingga dapat menghemat waktu.
·
Kerjasama antar
anggota kelompok perlu di pertahankan da lebih di tingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar